Monday, June 14, 2010

AYAH




Sebenarnya aku tahu,
bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
ketika pagi itu, diatas kapal ditengah laut
- perairan negeri Paman Sam
berbaris tulisan turut berduka cita muncul pada layar Facebook-ku…

Ayah … kaukah yang di maksud mereka ?

Baru sehari yang lalu aku menerima kabar bahwa engkau sakit,
secepat itukah engkau pergi ?

Ternyata kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
hatiku seperti tak di tempatnya memandangi layar komputer
walau disana berbaris kata-kata yang menguatkan.

Kupandangi samudra yang luas,
suara gemuruh ombak tiba-tiba serasa sunyi
terbayang wajahmu,
terbayang kenangan manis saat-saat bersamamu
begitu jauhnya kampung halaman untuk pulang

Aku berdoa semoga kapal cepat berlabuh
dari Alaska ke Jakarta, Jakarta - Makassar,
dan akhirnya tiba juga langkahku disini
ke tanah tempat lahirmu yang juga tempatmu untuk berpulang

Ayah, lama tak melihatmu …
aku rindu …
dalam lubuk hatiku yang paling dalam
ada segemgam cita-cita bahwa aku harus berjuang
agar kelak ketika aku pulang bisa membuatmu tersenyum bahagia
tapi ternyata Tuhan berkehendak lain

--

Selamat jalan, Ayahku tersayang
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya
Beristirahatlah dirumah Bapa di Surga


Jakarta, 15 Juni 2010
** ditulis berdasarkan kisah seorang ponakan

No comments: